Satu ciri khas yang bisa kita lihat di MADUWA. Setiap ada acara, baik yang bernafaskan Islam ataupun peringatan hari besar Nasional selalu diawal acara disajikan hiburan Al-Banjari.
Bukan mendatangkan dari grup al-banjari luar melainkan dari kumpulan siswa-siswi MADUWA sendiri, Al_Banjari Nurul Anwar namanya. “Kami ingin memberi warna lain di MADUWA. Kalau ada grup band, kami juga tak mau kalah eksis. Toh, teman-teman banyak yang pandai ngaji dan ikut terbangan di rumah. Apalagi sarana dan prasarana sudah tersedia disini. Sayangkan kalau tidak dimanfaatkan?” ujar Moch. Anshori, salah seorang motor penggerak Nurul Anwar.
Lantas apa makna Nurul Anwar? “Ini diambil dari dua nama pendiri yayasan Amanu, Kyai Nur Yahya dan Kyai Anwar Sanaji. Sebelumnya kami sudah berkonsultasi dengan Pak Mustofa, selaku Kepala MADUWA dan beliau juga menyetujuinya. Jadilah nama kelompok Al-Banjari ini Nurul Anwar,” kata Nur Irmayanti, salah seorang vokalisnya.
Hingga kini Nurul anwar beranggotakan 11 orang. Moch. Anshori (vokali 1), Sri Hidayati (vocal), Nur Irmayanti (vocal)Moch. Izzul MM (backing vocal), m. Lukman Hakim (becking vocal), M. Fahmi (backing vocal), M. Taufan P. (backing vocal), M. Shofi Jaka (pemukul), Nanang Yulianto (pemukul), Asroful Fadli (pemukul), dan Adbul Hadi (pemukul).
Terbentuknya Nurul Anwar ini sekitar tahun 2001 dengan arahan dari Diah Ulhaq. “Setiap hari Senin jam 6 – 9 malam kami selalu latihan di sekolahan. Biasanya hal ini dibersamaan dengan acara diba-an,” kata M. Taufan salah seorang motor Nurul Anwar sekaligus Ketua Umum Osis MADUWA.